K.
H. Ihsan Siraj, begitu masyarakat memanggilnya. Ayah 3 anak ini merupakan sosok
kiyai pemuka agama di wilayah Kecamatan Wedarijaksa Pati. Bertempat tinggal di
Desa Panggungroyom Rt 05 Rw 03, sebagai pengasuh Pondok Pesantren Sabilil Huda.
Yi Ihsan, juga mengelola Pendidikan Madrasah Diniyah Manba’ul Hidayah di
wilayah Desa Panggungroyom sebagai penyeimbang pendidikan umum bagi generasi
muda penerus bangsa. Kiprah beliau dalam mengembangkan keagamaan untuk para
santri-santri sangatlah besar, terutama di Madrasah Bustanul Ulum. Beliau
begitu dekat dengan semua santri sehingga keberadaannya sangat dinantikan. Gaya
tarbiyah yang humoris menambah gairah santri dalam mendengarkan
ceramah-ceramahnya.
Banyak
inspirasi dan teladan yang beliau berikan kepada para murid-muridnya, sehingga tidak
sulit untuk menempatkan beliau sebagai “sang kiyai idola”. Terlebih jika kita
tahu bagaimana perjuangan beliau dari kecil sampai remaja dalam upaya
bertholabul ilmi, dan mengembangkan islam disetiap helai nafasnya. Pernah suatu
ketika, Yi Ihsan menceritakan tentang masa kecilnya ketika sekolah di SR
(Sekolah Rakyat), dengan mengenakan seragam sekolah seadanya, sepatu yang hanya
dipakai hari senin saja. Itupun berangkat dan pulang di tenteng, hanya di pakai
saat di sekolah. Belum lagi ketika menjadi petugas upacara nama yang ditempel
di baju, terbuat dari tulisan kertas dibungkus plastik putih dan ditempel di
seragam kebanggannya.
Yi
ihsan remaja, banyak menghabiskan waktunya di Masjid Al-Mubarok Wedarijaksa,
karena saat itu beliau mengabdikan diri belajar agama sekaligus mejadi marbot
disana. Meski dalam kondisi yang sulit, yang namanya tholabul ilmi memang
disertai dengan perjuangan yang keras. Diceritakan untuk belajar mengaji,
ditempuh dengan berjalan kaki, dan itu setiap hari tanpa ada rasa kesal didalam
hati, karena semua dijalani dengan tulus dan ihlas.
Sehingga
dengan kisah perjuangan beliau yang memang patut untuk diacungi jempol, menjadi
sebuah motivasi dan penyemangat bagi seluruh santri dan pengagum beliau. Semoga
kesehatan selalu menyertai beliau dan keluarga. Selamanya beliau adalah “Sang
Idola” yang tidak tergantikan.
“Mungkin
jarak nampak memisahkan, tetapi hati selamanya akan terikat”
Ihsan
Junior
Posting Komentar